Apa Sih Perbedaan Franchise dan Waralaba?Yuk Ketahui

Pelajari perbedaan antara franchise dan waralaba. Temukan penjelasan lengkap mengenai konsep, keuntungan, dan cara kerjanya di sini!

Dalam dunia bisnis, istilah "franchise" dan "waralaba" sering digunakan secara bergantian. Banyak orang beranggapan bahwa kedua istilah ini sama, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya, terutama dalam konteks bahasa dan penggunaan di Indonesia. Artikel ini akan membahas secara mendetail apa saja perbedaan antara franchise dan waralaba, serta bagaimana kedua konsep tersebut diterapkan dalam praktik bisnis. Dengan memahami perbedaan ini, para calon pengusaha dapat membuat keputusan yang lebih tepat saat mempertimbangkan untuk bergabung dengan suatu bisnis franchise atau waralaba.

Definisi Franchise dan Waralaba

Secara umum, franchise adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yang merujuk pada hak atau lisensi yang diberikan oleh pemilik bisnis (franchisor) kepada individu atau kelompok (franchisee) untuk menjalankan bisnis dengan merek, produk, dan model bisnis yang telah ditentukan. Dalam sistem franchise, franchisee membayar sejumlah biaya awal serta royalti kepada franchisor untuk hak tersebut.

Waralaba, di sisi lain, adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang merupakan padanan kata dari franchise. Waralaba merujuk pada bentuk bisnis yang sama, di mana pemilik bisnis memberikan hak kepada pihak lain untuk menggunakan merek, produk, dan sistem operasionalnya. Walaupun dari segi konsep dasar, franchise dan waralaba sama, penggunaan istilah ini dapat memberikan nuansa yang berbeda dalam konteks lokal dan internasional.

Gambar 1. Franchise

Asal Usul dan Penggunaan Istilah

Istilah franchise pertama kali muncul di dunia bisnis pada abad ke-19 di Amerika Serikat. Pada masa itu, bisnis seperti perusahaan bir dan otomobil mulai memberikan lisensi kepada individu untuk mendistribusikan produk mereka. Model bisnis ini kemudian berkembang pesat dan menjadi populer di berbagai sektor industri.

Sementara itu, istilah waralaba mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-20 seiring dengan semakin banyaknya perusahaan asing yang masuk ke pasar Indonesia dan memperkenalkan model bisnis franchise. Pemerintah Indonesia kemudian mengadopsi istilah waralaba sebagai terjemahan resmi dari franchise untuk digunakan dalam regulasi dan kebijakan bisnis.

Gambar 2. Contoh Franchise

Perbedaan dalam Regulasi dan Kebijakan

Salah satu perbedaan utama antara franchise dan waralaba terletak pada regulasi dan kebijakan yang mengaturnya. Di banyak negara, termasuk Indonesia, pemerintah memiliki peraturan khusus yang mengatur tentang waralaba. Di Indonesia, peraturan mengenai waralaba diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan yang mengatur tentang tata cara dan persyaratan pendaftaran waralaba.

Peraturan ini mencakup berbagai aspek seperti kewajiban pendaftaran, hak dan kewajiban franchisor dan franchisee, serta persyaratan operasional. Sementara istilah franchise digunakan secara umum dalam konteks internasional, penggunaan istilah waralaba dalam regulasi Indonesia menunjukkan adanya adaptasi lokal terhadap konsep tersebut.

Gambar 3. Waralaba

Proses dan Persyaratan Memulai Franchise atau Waralaba

Memulai bisnis franchise atau waralaba melibatkan serangkaian proses dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon franchisee. Pertama, calon franchisee harus melakukan riset dan evaluasi terhadap peluang franchise atau waralaba yang tersedia. Ini mencakup penilaian terhadap merek, produk, model bisnis, serta reputasi franchisor.

Setelah memilih franchise atau waralaba yang diinginkan, calon franchisee perlu mengajukan permohonan kepada franchisor. Proses ini biasanya melibatkan pengisian formulir aplikasi, wawancara, serta penilaian kemampuan finansial dan operasional calon franchisee. Jika disetujui, calon franchisee akan menandatangani perjanjian franchise atau waralaba yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Gambar 4. Contoh Waralaba

Manfaat dan Tantangan dalam Bisnis Franchise dan Waralaba

Bisnis franchise dan waralaba menawarkan berbagai manfaat bagi franchisee, termasuk akses ke merek yang sudah dikenal, dukungan operasional dan pemasaran, serta model bisnis yang sudah terbukti. Dengan bergabung dalam sistem franchise atau waralaba, franchisee dapat mengurangi risiko yang terkait dengan memulai bisnis dari awal, karena mereka dapat memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh franchisor.

Namun, bisnis franchise dan waralaba juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangan utama adalah ketergantungan pada franchisor. Franchisee harus mengikuti pedoman dan standar yang ditetapkan oleh franchisor, yang mungkin membatasi kreativitas dan fleksibilitas dalam menjalankan bisnis. Selain itu, biaya royalti dan biaya lainnya juga dapat menjadi beban finansial yang signifikan bagi franchisee.

Gambar 5. Manfaat Franchise dan Waralaba

---

Credit :
Penulis : Nurani P.
Gambar Ilustrasi : by.Canva